![]() |
Add caption |
(bergeraklah mumpung masih bisa, masih ada kesempatan, masih ada tenaga, masih longgar pikiran, karena ketika semua bergerak akan jadi berharga. Pasir di sungai tak akan ada harga dan nilainya kalo gak di angkut dan dipesan oleh calon pembuat rumah. Lempung akan tetap menjadi lempung kalo tidak ada orang yang mau membuatnya menjadi bata. Hadapi saja apa yang ada dihadapanmu sekarang, jangan sampai menyesal seperti halnya diriku. Ternyata tak ada orang sukses yang hanya menunggu saja, yang hanya diam saja, yang hanya berharap saja atau bahkan mimpi-mimpi panjang dalam tidur2 yang panjang. Ternyata keberhasilan, apapun itu bisa diraih kalo kita action, bukan dengan sibuk beralasan membela diri. Akupun baru tersadar.....
Apa yang ada dihadapanmu sekarang adek2ku? kuliah dengan skripsinya?berarti ayo dipaksa otak dan jiwa utk memikirkan gimana biar bab IV itu ada tulisannya, kan metodologinya sudah ketemu. Yang amanah, amanah itu ternyata juga dipertanggungjawabkan ke Tuhan kita lho. Walopun gak eksis apa yang kita kerjakan di mata orang lain, tapi setidaknya kita dah berusaha mengerjakannya dg optimal, dinilai negatif yo wes ben ato ditolak LPJne yo di ikhlaske wea lah, rung ngerti abote gimana og). Akhirnya yg dalam kurung itu nek bisa gak d kurungan terus, d ambil hikmahe yoww....Dedicated for new generation of kamda 2012, find new spirit, just do it, insya Allah duit akan menyusul.....
Mengutip kasar perbincangan di FB dengan koordinator akhwat KP, dengan cinta maka akan lahir amal nyata. Yap, benar, energi cintalah yang akhirnya melahirkan tulisan ini, karena energi cinta pula ketum kami lebih memilih sebagai lulusan KAMMI dari pada lulusan sarjana jurusan ekonomi fkip yang menjadi pilihannya. Karena adanya kekuatan cinta dari para akhwatlah maka ‘irigasi dan suplemen’ setiap acara dari KAMMI berjalan lancar. Energi cintalah yang membuat beberapa pengurus rela menempuh perjalanan jauh, kembali lagi ke Solo meskipun ada anggota keluarganya yang meninggal. Kekuatan cinta pula yang membuat akhwat komsat sejenak meninggalkan studinya dinegeri tirai bambu untuk menghadiri Muskom. Dan karena energi cintalah kami mampu berjuang hingga khusnul khotimah dalam kepengurusan ini meskipun waktu, harta, pikiran, emosi setiap saat harus dikuras dan dikorbankan. Dan energi cinta itu selalu membuat gelak tawa dalam setiap forum-forum kami. Sungguh keluarga yang indah, ada tawa, ada asa, ada amarah, ada pertengkaran, ada saling menghujat, atau bahkan orang-orang tetentu yang memaksakan kehendak. Semua menjadi satu paket yang melahirkan kebersamaan, kesabaran, saling menghargai, saling mendukung, saling membantu karena kami adalah keluarga KAMMI. Kekompakan saat bencana Merapi, keriangan saat musker atau pleno, kerja keras ketika DM2 atau penyelenggaraan Pra Muktamar, kepusingan bersama saat tak bisa membayar sewa tempat, kebersamaan saat perjalanan keluar kota, semua terasa indah.
Namun ada pula yang karena satu lain hal, yang sejak awal ingin mengabdikan diri di KAMMI hingga akhir, dengan upaya seoptimal mungkin akhirnya tidak bisa melaksanakan cita-cita mulia itu. Ada suami yang harus di abdi, ada pekerjaan yang harus ditunaikan juga, ada kewajiban akademis yang harus diselesaikan, ada keluarga yang harus dipenuhi pula hak-hak dan kebutuhannya. Tapi kami yang masih ada disini yakin bahwa kalian begitu mencintai KAMMI dengan berbagai rona kehidupannya. Pasti ada bentuk lain sebagai penyalur wujud cinta kalian, dan KAMMI akan senantiasa membuka tangan selebar mungkin jika ada yang memberikan sedikit ‘perhatian dan materi’. Karena cinta tak harus memiliki…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar